Oleh : Kabag
Ren Polres Bantul Kompol Sinungwati,SH
Polri dalam
rangka melaksanakan tugas pokok sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum,
pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat harus tanggap melihat perkembangan
keresahan masyarakat. Sejalan dengan paradigma reformasi dan era demokrasi yang
terjadi di Indonesia maka dalam melaksanakan tugas Polri dituntut untuk mampu
melaksanakan tugas dengan berpegang pada prinsip- prinsip HAM, bekerjasama
dengan masyarakat, berperan sebagai pelindung dan pelayan masyarakat, bukan
mengambil peran sebagai penguasa. Reformasi menghendaki keterbukaan Polri serta
kepekaan Polri terhadap aspirasi rakyat serta memperhatikan kepentingan,
kebutuhan dan harapan warga.
Institusi
Polri yang lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat adalah Polsek. Polsek
adalah garda terdepan polri sebagai tempat masyarakat meminta bantuan,
memberikan informasi, berkomunikasi dan menanyakan permasalahan kamtibmas.
Polsek sebagai organisasi polri yang paling dekat dengan masyarakat sangat
dibutuhkan sebagai” mata dan telinga “ pimpinan dan organisasi Polri. Segala
hal yang terjadi maupun diperkirakan akan terjadi di masyarakat diharapkan
dapat termonitor oleh Polsek. Polsek dengan segala keterbatasannya diharapkan
mampu untuk mendeteksi fenomena yang berkembang di masyarakt serta
mengidentifikasi permasalahan yang muncul di tengah msyarakat, memberikan
informasi berkaitan dengan situasi dan kondisi masyarakat di wilayah sehingga
pimpinan dapat mengambil langkah antisipasi guna terwujudnya kamtibmas.
Polsek
adalah unsur pelaksana utama kewilayahan polres yang berada dibawah Kapolres
yang bertugas menyelenggarakan tugas pokok polri dalam pemeliharaan keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegak hukum dalam pemberian perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas polri lain dalam
wilayah hukumnya sesuai ketentuan hukum dan peraturan/kebijakan yang berlaku
dalam organisasi polri.
Saat ini
dari fungsi bimmas memiliki strategi unggulan berupa program polmas dan dari
fungsi intelijen dengan Polsek sebagai Basis Deteksi (PSBD). Program polmas
idealnya dilaksanakan oleh semua fungsi kepolisian baik Sabhara, Reskrim, lalu
lintas maupun Intelijen meskipun dalam pelaksanaanya masih banyak dilaksanakan
oleh Babinkamtibmas dan petugas polmas. Program PSBD dalam pelaksanaanya juga
dibebankan ke fungsi Intelijen.
Akan lebih
efektif dan efisien bila dalam pelaksanaan di polsek diadakan kolaborasi antara
program polmas dan PSBD. Kedua program tersebut sama sama mengedepankan
preemtif dan preventif. Dalam pelaksaaan program polmas memiliki anggaran yang
cukup untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan sedangkan program PSBD
tidak ada anggaran khusus dalam rangka mendukung pelaksanaannya . Dalam hal ini
Kapolsek selaku pimpinan dipolsek dapat melakukan terobosan kreatif (creative
breakthrough) untuk melaksanakan program kegiatan di polsek dan lebih
meningkatkan kinerja Polri.
Dalam
pelaksanaan PSBD dibutuhkan dukungan seluruh personil polsek untuk menjaring
informasi baik melalui IT maupun melalui jaringan . Program polmas mengharapkan
kehadiran polri ditengan tengah masyarakat .Masyarakat menginginkan kehadiran
polri tidak hanya saat bermasalah namun polri diharapkan dapat menjadi mitra
dalam aktifitas di lingkungan masyarakat. Dengan intensitas kehadiran yang
cukup maka secara signifikan dapat segera terlihat dan dirasakan secara nyata
manfaatnya oleh masyarakat. Dengan demikian maka akan terbentuk jaringan
informasi di masyarakat dan pada akhirnya laporan informasi dari anggota akan
bertambah baik kwantitatif maupun kwalitasnya.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan program PSBD dan Polmas ada dua. Dari
faktor eksternal masih rendahnya tingkat kepercayan dan kepedulian masyarakat
akibat adanya oknum yang masih arogan dan tidak menjadi tauladan bagi
masyarakat. Faktor internal masih belum terkafer rasio petugas dengan masyarakat
yang harus dilayani. Prasarana dan sarana yang belum mencukupi seperti ruangan,
computer dll, belum adanya dukungan anggaran pembentukan dan pembinaan jaringan
di tingkat polsek , terbatasnya personil. Pimpinan di polsek belum sepenuhnya
memahami arti pentingnya polsek sebagai basis deteksi dan pentingnya polmas
sehingga peran strategis polsek kurang mendapat respon maupun teraplikasi
dengan baik.
Kolaborasi
Strategi Polmas dan PSBD di tingkat Polsek
Penempatan
anggota di seluruh wilayah pedukuhan merupakan pengembangan model implementasi
polmas tingkat polsek. Polsek merupakan sasaran implementasi polmas yang
diharapkan cukup efektif dan efisien. Polsek merupakan basis deteksi polri,
Keberhasilan implementasi polmas di masing-masing polsek secara otomatis juga
keberhasilan PSBD bila dibarengi dngan peningkatan laporan dan tata kelola
administrasi intelijen yang memadai seperti adanya intel dasar yang akurat,
kalender kamtibmas , laporan informasi dan informasi khusus.
Dalam rangka
mencapai tujuan polmas maka diterapkan berbagai model Polmas dikewilayahan
disesuaikan dengan karakteristik wilayah, masyarakat dan sasaran Polmas yang
ditentukan oleh masing-masing pimpinan satuan kewilayahan yang berwenang.
Dengan demikian masing-masing kewilayahan dapat membuat konsep berbeda sesuai
dengan situasi dan kondisi namun tujuan tercapai sesuai dengan kebijakan
pimpinan yang telah digariskan.
Selama ini
seorang Babinkamtibmas bertugas untuk memantau satu desa binaan.
Mengingat
wilayah kerja yang sangat luas dan jumlah penduduk sangat banyak dan hiterogen
maka jumlah tersebut dirasa masih kurang efektif. Kehadiran Babinkamtibmas
ditengah masyarakat masih dirasa kurang dapat memenuhi harapan masyarakat.
Masyarakat sangat mengharapkan kehadiran polri ditengah tengah masyarakat
secara fisik, dengan perilaku simpatik tidak arogan, sopan, supel dan mau
menerima masukan dari masyarakat, mampu menjadi motivator agar masyarakat
berperan aktif memberikan informasi dan menggiatkan poskamling dan patroli
bersama.
Untuk
memenuhi harapan masyarakat dan melaksanakan program polmas di tingkat polsek,
maka anggota polsek yang mendapat penugasan dapat melaksanakan monitoring dan
menjalin komunikasi. Untuk memperoleh hasil optimal maka penugasan personil
dipedukuhan harus memperhatikan potensi, karekteristik, jumlah penduduk, dan
kerawanan masing-masing pedukuhan. Pedukuhan yang memilki kerawanan kriminal
ditugaskan anggota reskrim sesuai kring serse atau bintara pulbaket, pedukuhan
rawan laka lantas ditempatkan anggota lantas, pedukuhan yang memiliki kelompok
kesenian ditugaskan anggota yang memiliki kecintaan terhadap seni.
Kegiatan
kunjungan atau sambang ke pedukuhan dapat dilakukan anggota pada saat anggota
bertugas piket ataupun menurut situasi dan kondisi. Misalnya Anggota Patroli pada
saat sedang melaksanakan piket dapat melaksanakan sambang dan memantau wilayah
pedukuhan sekaligus melaksanakan tugas patroli baik bersama- sama ataupun tanpa
Babinkamtibmas. Petugas diharapkan dapat berbaur dengan masyarakat dengan
mengikuti pertemuan - pertemuan warga ataupun sesekali bergabung dalam kegiatan
siskamling atau ronda dan bergabung dalam kegiatan olah raga maupun kelompok
kesenian yang ada di masyarakat. Dalam setiap kegiatan anggota berkewajiban
melaporkan kegiatan dan membuat laporan informasi. Informasi yang mempunyai
implikasi luas akan segera di buatkan informasi khusus oleh unit intel untuk
segera di kirim ke Polres sedangkan informasi yang perlu pendalaman akan
ditindak lanjuti oleh unit intelijen.
Dalam
kegiatan tersebut perlu adanya pengendalian dan pengawasan. Setiap satu
kelurahan / Desa dapat ditempatkan seorang perwira pengendali agar program
betul- betul dilaksanakan dan diadakan evaluasi secara berkala dan melaporkan
setiap informasi dan kegiatan kepada Kapolsek.
Dengan hadirnya
anggota polsek dipedukuhan dan bersama sama dalam kegiatan warga maka akan
terjadi komunikasi yang lebih intensif, memberikan rasa aman, dinamika warga
dapat termonitor, warga termotivasi untuk memberikan informasi karena telah
mengenal dekat petugas. Tokoh masyarakat, Tokoh agama dan Ketua RT dapat
diberdayakan untuk memberi motivasi warganya. Diharapkan adanya peran aktif
warga masyarakat untuk mengawasi lingkungan dan melaporkan gejala- gejala
mencurigakan di masyarakat.
Dalam
pelaksanaannya program kegiatan ini sangat dibutuhkan Peningkatan integritas
(integrity improvement) dari personil polsek selaku pelaksana kegiatan.
Personil yang bertugas harus diberikan motivasi dan teladan dari pimpinan
karena adanya tambahan tanggung jawab yang harus di emban oleh anggota.
Kapolsek diharapkan konsisten dalam menjalankan program kegiatan sehingga
anggota dapat menjalankan tugas pokok fungsi dan perannya dengan baik serta
memiliki loyalitas tinggi baik kepada pimpinan dan Organisai Polri.
Dengan
kolaborasi program tersebut di atas diharapkan dapat memberikan pelayanan
kepolisian lebih cepat dan lebih mudah karena masyarakat dapat memperoleh
kesempatan komunikasi dengan anggota polri lebih dekat. Dengan adanya kedekatan
dan saling mengenal akan lebih mudah komunikasi dan kemauan memberikan
informasi karena masyarakat yakin kerahasiaan info yang diberikan akan
terjamin. Setiap ada gejala mencurigakan di lingkungannya masyarakat tanggap
dan bersama sama mengantisipas. Kapolsek sebagai kepala kesatuan wilayah kecamatan
dapat mengetahui secara dini informasi maupun kondisi yang memerlukan kehadiran
polri sehingga dapat segera memberikan respon dari informasi masyarakat dan
pimpinan dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menjaga stabilitas
kamtibmas.
Kolaborasi kegiatan
PSBD dan Polmas di tingkat polsek dengan menugaskan anggota di setiap pedukuhan
ini pernah dilaksanakan penulis di Polsek Banguntapan Polres Bantul pada tahun
2007. Pelaksanaa kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan besar
manfaatnya dan dapat menekan gangguan kamtibmas di masyarakat. Masyarakat
terlatih menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di lingkungannya.
Masyarakat Banguntapan menjadi semakin proaktif memberikan informasi tentang
situasi maupun kejadian di sekitar yang memerlukan kehadiran polri . Polsek
dapat memperoleh informasi secara cepat tentang fenomena dan kejadian di
wilayah sehingga permasalahan tidak berkembang luas dan dapat diatasi dengan
cepat dan tepat.
Dengan niat
baik dalam rangka pengabdian kepada bangsa dan negara serta loyalitas yang
tinggi terhadap organisasi Polri, maka dengan melaksanakan program yang
ditetapkan pimpinan polri polri akan semakin dipercaya dan dicintai oleh
masyarakat.