Polwan Peduli, Pengabdian Polwan Polda DIY Kepada Masyarakat

Yogyakarta - Polisi Wanita (Polwan) pada 1 September 2016 yang akan datang memperingati HUT Polwan yang ke 68. Polwan merupakan simbol kelembutan yang mewakili perempuan sebagi masyarakat Indonesia yang bekerja dalam sebuah lembaga negara Polri.

PERINGATI HARI IBU 2014, KOMPOL SINUNG MENJADI PEMBINA UPACARA BENDERA DI SMK MUH I BANTUL

Jelang peringatan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember mendatang, jajaran Polwan Polres Bantul laksanakan upacara bendera di SMK Muhammadiyah I Bantul, Senin, 15 Desember 2014 pukul 07.05 Wib.

Polwan Harus Bijak Gunakan Media Sosial

Seorang Polwan harus bijaksana dalam menggunakan media sosial. Polwan harus bisa menjaga harkat dan martabat sebagai anggota Polri. Karena media sosial dapat menimbulkan perspektif yang beragam, baik positif maupun negatif di kalangan masyarakat.

SEBAGAI NARASUMBER DI DINKES, KOMPOL SINUNGWATI,S.H. JELASKAN PENTINGNYA HUBUNGAN BAIK DENGAN WARTAWAN

Wartawan sebagai salah satu wakil dari media memiliki pengaruh besar dalam menentukan pemberitaan di media. Dengan posisi seperti itu, sebaiknya kita harus paham betul dengan kebutuhan wartawan.

SISWA POLWAN LATIHAN PEMBAWAAN TAHANAN DI POLSEK KASIHAN

Selasa, 16 Desember 2014 pukul 09.00 Wib bertempat di Polsek Kasihan Aiptu Mujari yang juga sebagai Mentor latihan kerja sebanyak 10 Polwan Tugas Umum angkatan ke XLIII mengadakan latihan penjagaan dan pembawaan tahanan.

Minggu, 30 Oktober 2016

POLWAN POLRES BANTUL PEDULI

Pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2016 pukul 09.00 wib di Dusun Mojohuro Rt.  05, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri Bantul tepatnya di gerdu kandang sapi yang ditempati tinggal bapak Kromo Wiyono berlangsung bakti sosial dari Polres Bantul dalam rangka "Polres Bantul Peduli" yang dilaksanakan rutin setiap hari Rabu. 
 Kegiatan tersebut dihadiri oleh Waka Polres Bantul Kompol Qori Okto Handoko, S.I.K , Kasubag Ren Polres Bantul AKP Rapikoh, Kasubag Pers Bag Sumda Polres Bantul AKP Sulistyaningsih, Kasi Humas Polres Bantul Iptu Leonisa, S.I.K, Kasiwas Polres Bantul Iptu Murtiningsih, Kanit Propos Polres Bantul Ipda Sutarto beserta rombongan.



Adapun penyerahan bakti sosial berupa kasur 2 buah serta makanan yang diserahkan langsung ke bapak Kromo Wyono. Keluarga bapak Kromo Wyono menerima pemberian tersebut dengan senang hati serta mengucapkan terimakasih atas bantuannya. 






Kegiatan bakti sosial selanjutnya dilanjutkan di Dusun Numpukan Rt. 04 Desa Karangtengah, kec imogiri dirumah ibu suratimah.Bantuan diberikan kepada saudara Kristiyanto anak dari ibu Suratimah yang sekarang bersekolah di SMP 1 Imogiri kelas 3. Pemberian baksos berupa tas sekolah, besesta peralatan dan paket sembako yang diserahkan langsung oleh Waka Polres Bantul Kompol Qori Okto Handoko, S.I.K

Sabtu, 29 Oktober 2016

Menghadapi Pilkada Ratusan Polwan Berlatih Pengendalian Massa

Dalam rangka menghadapi Pilkada yang akan dilaksanakan pada tahun 2017, Polda DIY menyelenggarakan pelatihan Fungsi Teknis Sabhara untuk anggota Polwan seluruh Jajaran Polda DIY di Halaman Mapolda DIY rabu (26/10). Latihan ini bertujuan agar dalam pelaksanaan di lapangan jika terdapat kekurangan Personil Polisi Laki-laki maka Polwan dapat digunakan untuk menambah kekuatan Pasukan dalam pengamanan.
Wadir Sabhara Polda DIY AKBP Danny Suherdani dalam sambutan apel pelaksanaan Pelatihan mengatakan bahwa Pelatihan ini dimaksudkan agar Polwan lebih mengerti tentang apa itu Pengendalian Massa.
“Dalmas tidak hanya dilakukan oleh polisi laki-laki saja. Tetapi manakala Polwan  dibutuhkan dalam hal  pengamanan pengendalian massa, suatu saat tinggal digerakkan saja tidak harus dilatihkan dan dipersiapkan lagi”, kata Danny dalam sambutannya dihadapan 250 Personel Polwan.
“Disamping itu juga Polwan harus mengerti tentang pertolongan dan penyelamatan (SAR). Itu dimaksudkan agar jika terjadi pertolongan terhadap korban Perempuan misalnya, maka yang harus melakukan penyelamatan yaitu Polisi Wanita dengan tetap menjunjung Hak asasi Manusia dan tidak menimbulkan kesan yang kurang pantas ”, kata Danny mengakhiri.
Latihan dalmas  ini dimulai dengan pelatihan dalmas awal yaitu tanpa menggunakan tameng, dalmas lanjut dengan menggunakan tameng, lintas ganti antara dalmas awal dan lanjut serta formasi bertahan maupun formasi pendorongan massa.

“Diharapkan semuanya bisa merasakan baik dalmas awal maupun dalmas lanjut. Untuk dalmas awal gerakan dasar tidak terlalu banyak, untuk Danton kita upayakan agar bisa memberikan aba-aba. Saya harap setelah selesai pelatihan ini, sesampainya di wilayah agar bisa menerapkan dalam penanganan unjuk rasa”, Kata Bripka Wasis Supriyadi selaku Tim Pelatih Dalmas.
Dalmas awal untuk bentuk formasi ada dua, formasi banjar dan formasi bersaf. Dilaksanakan dengan tangan berkait ataupun tali dalmas. “Disini kita akan mencoba semuanya. Pengendalian massa diatur dalam peraturan Kapolri no 16. Dalmas awal dimaksudkan agar adanya negosiasi antara polisi dengan pengunjuk rasa agar tercapai win win solusi”, Papar Wasis.

“Yang ditonjolkan dalam dalmas awal yaitu Tim Negosiator. Jika tidak tercapai win win solusi maka dilanjutkan upaya preventif. Agar pengunjuk rasa tidak masuk ke wilayah yang dituju (yang diamankan Polisi)”, Kata Wasis mengakhiri.
Menurut Briptu Suryadi sebagai Pelatih Dalmas Lanjut mengatakan kepada Tribrata News bahwa Penerapan dalmas lanjut digunakan dalam situasi kuning yaitu massa mulai anarkis tapi masih terkendali.
“Dalmas lanjut yaitu dengan menggunakan tameng tongkat helm serta body protector. Lintas ganti antara dalmas lanjut dengan dalmas awal ditandai dengan tidak tercapainya win win solution, massa mulai melempari petugas kepolisian. Baru dilaksanakan lintas ganti dengan dalmas lanjut”, kata Suryadi.
“Sedangkan Materi yang diajarkan hari ini yaitu pengenalan pergerakan dalmas dengan menggunakan tameng dan tongkat. Aba aba desak maju, dorong maju, formasi banjar tiga, formasi bersaf dan formasi bertahan. Sikap pokok, sikap siaga, tangan kiri tameng, tongkat samping, dan sarungkan tongkat”, Papar Suryadi.
Sedangkan untuk pelatihan Sar sendiri dimulai dari pengenalan alat-alat yang dimiliki oleh Sar Dit Sabhara Polda Diy antara lain
1.    Craine
2.    Telescopic Lighting
3.    Warning Light Bar
4.    Rig
5.    Handy Talkie (HT)
6.    Electric Winch
7.    Aksesoris Winch
8.    Battery Cutter
9.    Battery Spreader
10.    Battery Ram
11.    Battery Cadangan
12.    Battery Charger
13.    Air Lifting Bag
14.    Glass Ex
15.    Kampak Serbaguna
16.    Hooligan Tool
17.    Rescue Tim Kit
18.    Chainsaw + Spare Chain (Senso)
19.    Bolt Cutter
20.    Resque Sar
21.    Spare Blade Resque Sar
22.    Lampu Senter
23.    Led Portable Solaris
24.    Apar (alat pemadam api ringan)
25.    P3k
26.    Cangkul
27.    Sekop
28.    Fire Axe
29.    Resque Glove
30.    Sepatu Boot
31.    Tripod Lamp
32.    Kantong Mayat
33.    Jas Hujan
34.    Pompa Pemadam Portable
35.    Aksesoris Pompa
36.    Perahu Lipat
37.    Motor Tempel
38.    Breathing Apparatus
39.    Spare Cylinder Breathing Apparatus
40.    Compressor
41.    Generator
42.    Telescopic Ladder
43.    Jaket Pelampung
44.    Jerry Can
Menurut Aipda Nanang Riyanto selaku Kanit Sar Dit Sabhara Polda Diy mengatakan bahwa Sar Sabhara adalah Sar terbatas. Meskipun kita  sar terbatas tapi kalau sudah terjun ke lapangan pekerjaan kita sama dengan yang lainnya (BPBD, BASARNAS).
“sampai di lapangan kita tinggal kordinasi saja di bawah Basarnas atau Bpbd, TNI Polri sama perannya kalau di kebencanaan atau musibah. Tinggal kita kordinasi sesuai dengan penerapan apa masalah yang kita hadapi di lapangan”, kata Nanang.
Salah satu peserta pelatihan Iptu Enny mengatakan bahwa Untuk menghadapi pam pilkada pelatihan ini sangat bagus sekali, salah satu program kapolri yaitu promoter adalah mengedepankan Polwan, sehingga pelatihan ini sangat bagus untuk menambah wawasan dan keterampilan Polwan.
“Memang harus sering dilatihkan agar para Polwan dalam penerapan di lapangan tidak kaku dan tidak canggung dalam menghadapi Pengunjuk Rasa”, sambung Enny. (Dheny Humas Polda)



Jumat, 26 Agustus 2016

Polwan Peduli, Pengabdian Polwan Polda DIY Kepada Masyarakat



Yogyakarta - Polisi Wanita (Polwan) pada 1 September 2016 yang akan datang memperingati HUT Polwan yang ke 68. Polwan merupakan simbol kelembutan yang mewakili perempuan sebagi masyarakat Indonesia yang bekerja dalam sebuah lembaga negara Polri. Selain itu Polwan juga merupakan sewajarnya perempuan pada umumnya, sebagai istri, sebagai ibu sebagai bagian masyarakat yang memiliki kebiasaan yang sama seperti perempuan lainnya pada umumnya.
Dalam rangka meningkatkan public trust terhadap Polri sekaligus lebih dekat kepada masyarakat, Polwan Polda DIY beserta jajaran melakukan rangkaian giat bhakti sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan mengusung tahline Polwan Peduli, kegiatan bhakti sosial dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Bhakti sosial berupa pemberian bantuan dalam bentuk sembako, dana santunan, bingkisan, pemeriksaan kesehatan gratis, memberikan hiburan dan menyantuni yatim piatu.
Bhakti sosial yang dilakukan diharapkan mampu menumbuhkan empati Polwan kepada masyarakat, khususnya bagi yang membutuhkan bantuan.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Hj Anny Pudjiastuti, SSos, MSi menyampaikan bahwa kegiatan seperti pembagian sembako kepada duafa dan kegiatan cek kesehatan gratis diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat sekaligus mendorong produktifitas dalam bertugas serta menumbuhkan jiwa jiwa yang humanis dan rasa empati.
AKBP Kurnia selaku Pakor Polwan DIY menjelaskan bahwa rangkain kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahun. Namun setiap tahun kami evaluasi supaya semakin efektif dan berkualitas. Setyawan (Humas POLDA DIY)

HUT Ke 68, Polwan Gelar Bhakti Sosial Di Desa Dlingo

Dalam rangka menyambut HUT Polwan ke 68 yang jatuh pada tanggal 1 September 2016 yang akan datang, Polwan Polres Bantul menggelar serangkaian kegiatan Bhakti sosial blusukan ke pelosok gunung wilayah Dlingo memberikan bantuan kepada warga tidak mampu sebagai bentuk kepedulian.

Serangkaian kegiatan bhakti sosial ini sudah dimulai sejak kemarin, dan hari ini Kamis, 25 Agustus 2016 kegiatan tersebut dilanjutkan di Balai Budaya Desa Dlingo dalam bentuk pengobatan gratis, pasar murah (bazar), Polisi Sahabat Anak, pelayanan SIM keliling dan penyuluhan bahaya Narkoba di MTs Ma’arif Dlingo.

Serangkaian kegiatan ini mengusung tema "Dengan Memperkuat Solidaritas, Profesional, dan Revolusi Mental, Polwan Siap Mengamankan Kebijakan Pemerintah"  dengan harapan ada sinergitas antara Polwan beserta aparatur Pemerintahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas.

Selain ratusan warga Dlingo, kegiatan Bhakti sosial juga dihadiri oleh Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK, Kabagren Polres Bantul Kompol Sinungwati, SH, Muspika Kec Dlingo, Kapolsek Dlingo, Polwan Se Polres Bantul, Perangkat Desa Dlingo, Lurah desa se Kecamatan Dlingo dan para tamu undangan.

Kabagren Polres Bantul Kompol Sinungwati, SH yang juga sebagai Pakor Polwan Polres Bantul mengatakan,"Ini bentuk kepedulian kita kepada warga kurang mampu dimana fungsi kami di sini sebagai ibu-ibu dan termasuk anggota Polri yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," katanya.

Saat itu, Kapolres Bantul sangat bangga melihat kesibukan anggota Polwanya semangat memberikan pelayananya kepada warga. Nampak Kompol Sinungwati, SH dan anggota polwanya saling bahu membahu memberikan bingkisan kepada warga. Tidak sampai 1 jam, ratusan bingkisan sembako itu habis dibagikan kepada warga kurang mampu.

Sementara anggota polwan lainya memberikan pelayanan pengobatan gratis dan yang lainya melayani bazar. Ditempat lain juga sebagaian anggota polwan juga memberikan sosialisasi bahaya narkoba serta pelayanan SIM keliling. Selain untuk peringatan HUT Polwan kegiatan ini juga sebagai sarana polisi mendekatkan diri kepada Masyarakat.

Sementara Camat Dlingo yang saat itu mengamati jalanya kegiatan bhakti sosial dalam kesempatanya mengucapkan selamat ulang tahun kepada jajaran Polwan Polres Bantul yang ke 68 semoga dengan kegiatan ini polwan semakin dekat dan dicintai oleh masyarakat.

Warga masyakat kami merasa senang sudah diberikan bantuan sembako, pengobatan gratis dan lain lainya. Oleh karena itu kami mendoakan semoga Polwan tetap jaya selama lamanya. Amin, doa Camat Dlingo. (Bag Humas Polres Bantul)

Selasa, 23 Agustus 2016

Polwan Harus Bijak Gunakan Media Sosial

Seorang Polwan harus bijaksana dalam menggunakan media sosial. Polwan harus bisa menjaga harkat dan martabat sebagai anggota Polri. Karena media sosial dapat menimbulkan perspektif yang beragam, baik positif maupun negatif di kalangan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh AKBP Irene Ayu Anggraini Soselisa saat memberikan arahan kepada anggota Polwan Polres Bantul, Rabu, 24 Agustus 2016 di Polres Bantul. Kunjungan AKBP Irene Ayu Anggraini Soselisa bersama senior Polwan Polda DIY lainnya ke Polres Bantul adalah untuk melaksanakan Gaktiblin dalam rangka HUT Polwan ke-68 tahun 2016.

Lebih lanjut AKBP Irene mengatakan, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Tito Karnavian beberapa waktu lalu telah mengeluarkan surat edaran terkait aturan bagi anggota Polri dalam menggunakan media sosial. Untuk itu Polwan harus bisa menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan.

Ada 5 poin yang ditegaskan Kapolri dalam surat edaran tersebut, salah satunya dilarang memamerkan kemewahan dan hidup hedonis di media sosial.

Termasuk menggunggah dan menyebarkan foto atau video ke medsos yang berbau pornografi, dan perbuatan lainnya yang tidak sesuai dengan nilai kesusilaan atau kepatutan.

Kapolri juga melarang anggota Polri membuat tulisan dan komentar atau perbuatan yang dapat menimbulkan rasa kebencian, permusuhan individu atau kelompok tertentu.

Secara tegas, Kapolri juga melarang anggota Polri membuat dan menyebarkan tulisan terkait pelaksanaan tugas kepolisian yang bersifat rahasia maupun menggunggah dan menyebarkan foto atau video terkait pelaksanaan tugas Polri yang bersifat rahasia.

Dalam kesempatan tersebut AKBP Irene juga mengingatkan, sebagai anggota Polwan harus bisa berperan sebagai wanita sekaligus anggota Polri yang profesional. Selain itu juga harus memperhatikan performa, sikap tampang dan menaati aturan-aturan sebagai anggota Polwan.

“Harus bisa menjaga kekompakan dan sesama Polwan harus bisa saling membantu,” harapnya.

Didampingi Kasi Propam Polres Bantul, Ipda Sutarto, SH, para senior Polwan Polda DIY juga melakukan pemeriksaan sikap tampang anggota Polwan Polres Bantul. Selain sikap tampang, kelengkapan surat-surat identitas diri seperti KTP, KTA, SIM dan STNK juga diperiksa.

Dalam pemeriksaan kali ini, tidak ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan Polwan Polres Bantul. (Bag Humas Polres Bantul)

Kamis, 18 Agustus 2016

3 Srikandi Polsek Sewon Ditampilkan Dalam Upacara Peringatan Detik Detik Proklamasi RI Ke 71


Upacara memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, di lapangan Desa Timbulharjo, Sewon, Bantul berjalan dengan penuh khidmad dan sukses, Rabu, 17 Agustus 2016.

Selaku inspektur upacara adalah Camat Sewon Kwintarto Heru Prabowo S.Sos dihadiri oleh Kapolsek Sewon Kompol Iman Santoso, Camat Sewon Kwintarto Heru Prabowo, Komadan Rayon Militer Kecamatan Sewon, Kepala Dinas dan Instansi pemerintah di kecamatan Sewon, Lurah desa, sekecamatan Sewon,  warakawuri, veteran sekecamatan Sewon. Sementara itu peserta upacara diikuti oleh gabungan personil Polsek Sewon dan koramil Sewon, Muspika kecamatan Sewon, Pamong, dukuh, dan Pelajar.

Dalam upacara kali ini tampak 3 Srikrandi Polsek Sewon menjadi petugas upacara yaitu perwira upacara Kanit Binmas Polsek Sewon AKP Cristina Katarina, komandan upacara‎ adalah Kasium Polsek Sewon Ipda Sri Wigiyati, ajudan Irup Bripda Susmita fransiska anggota unit reskrim Polsek Sewon, Sedangkan, Komandan Paskibraka adalah Bripka Harsinta anggota Sabhara Polsek Sewon. Ini baru pertama kali dalam sejarah di kecamatan Sewon petugas upacaranya dari Polwan.

Selesai upacara peringatan detik detik proklamasi di lanjutkan dengan pembagian hadiah lomba baris berbaris kepada para juara baik untuk tingkat pelajar dan umum. (Sihumas Polsek Sewon)

Senin, 15 Agustus 2016

Sat ResNarkoba Polres Bantul Binluh "Bahaya dan Dampak Penyalahgunaan Narkoba"

Sat ResNarkoba Polres Bantul melaksanakan kegiatan pembinaan siswa siswi di SMK Muhammadiyah Imogiri Bantul. Dalam arahannya Bripka Heni Endah menyampaikan bahaya mengkonsumsi Narkoba. Narkoba atau merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya sekarang ini telah banyak disalahgunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama remaja. Padahal mayoritas pengguna telah mengetahui dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba, tetapi hal tersebut tidak dihiraukan. 


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. 
Yang termasuk jenis narkotika adalah:
  • Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
  • Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.


Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
  • Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
  • Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya diisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Itulah penjelasan mengenai narkotika. Secara teknis, narkotika atau narkoba tidak berbahaya bagi kesehatan bila menggunakannya pada hal-hal tertentu seperti yang disebutkan di atas. Namun bila digunakan pada hal yang salah, maka akan berdampak negatif.

Jumat, 01 Juli 2016

Polres Bantul Gelar Upacara HUT Bhayangkara Ke 70

Kepolisian Resort Bantul menggelar Upacara HUT Bhayangkara ke 70 di halaman Mapolres Bantul, Jumat, 01 Juli 2016. Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK bertindak sebagai Irup dalam upacara tersebut.

Upacara diikuti oleh seluruh pejabat dan Perwira di lingkungan Polres Bantul, Kapolsek jajaran, anggota dan PNS Polres Bantul serta Bhayangkari Cabang Bantul.

Dalam upacara tersebut Kapolres Bantul membacakan amanat Presiden Republik RI, Ir. Joko Widodo dalam rangka HUT Bhayangkara. Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo, atas nama negara, pemerintah serta secara pribadi, mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke 70 kepada seluruh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Menurut Presiden Joko Widodo, keberhasilan Polri dalam penanganan terorisme, pemberantasan penyalahgunaan narkoba, pengungkapan kasus menjadi perhatian publik serta mengamankan berbagai agenda baik yang bersifat nasional maupun internasional, telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat dan dunia internasional. Untuk itu, secara khusus, Presiden menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang tulus kepada para sesepuh dan pendahulu Polri, yang dengan perjuangan, jasa, dan pengabdiannya telah meletakkan landasan, serta telah membangun dan mengembangkan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Presiden Joko Widodo juga  mengatakan, saat ini kita berada diera keterbukaan, dimana semua hal menjadi lebih terbuka, menjadi lebih transparan. Itu artinya, Polri akan dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Ke depan, persoalan sosial juga akan semakin dinamis sebagai dampak globalisasi.

Masyarakat juga semakin kritis terkait kualitas pelayanan yang mereka butuhkan. Menghadapi kondisi tersebut, tentunya menuntut Polri untuk dapat bersikap responsif dan peka, dengan terus-menerus mereformasi diri serta meningkatkan kualitas kinerjanya secara profesional. Untuk itu Presiden menekankan bahwa reformasi Polri yang menyeluruh dan konsisten adalah keniscayaan dan sekaligus kunci menghadapi masa depan.

Reformasi harus bersifat menyeluruh karena di dalamnya mencakup perubahan positif dari hulu sampai hilir, di dalamnya memuat perubahan mindset, perubahan sistem dan kelembagaan, perubahan manajerial sampai dengan perubahan perilaku yang lebih profesional. Muara akhir dari perubahan itu, kita harapkan akan lahir anggota Polri yang semakin profesional, yang dipercaya oleh masyarakat serta yang mampu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Di bidang penegakan hukum, Presiden memerintahkan Polri untuk melakukan pemberantasan terhadap setiap bentuk kejahatan dan tindak kriminalitas secara tegas, profesional, legitimate dan tidak diskriminatif, sehingga dapat menjamin kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat. Manfaatkan perkembangan teknologi. Pemolisian berbasis teknologi dengan sistem yang terintegrasi merupakan suatu keniscayaan bagi Polri dalam mengelola organisasi dan dalam menangani perkembangan karakteristik kejahatan yang semakin canggih.

Berantas praktek-praktek pungutan liar, mafia hukum, makelar kasus di kepolisian. Tingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh aparat penegak hukum lainnya maupun stakeholders terkait serta intensifkan komunikasi dan jalin kedekatan dengan masyarakat. Perbaiki mutu dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang mudah, sederhana, tidak berbelit, prosedur yang jelas, serta hindari adanya pungutan tambahan maupun aktivitas percaloan pada seluruh titik layanan Polri.

Optimalkan bentuk layanan dengan sistem on-line serta wujudkan pelayanan publik yang lebih responsif dan pro aktif. Berikan perlindungan yang memadai kepada kelompok-kelompok rentan: penyandang disabilitas, anak-anak dan perempuan. Beri pengayoman dan perlindungan yang setara kepada semua warga bangsa yang beragam dari sisi agama, etnis, aliran, gender, kelompok sosial lainnya. Saya berharap, Polri mampu menjadi perekat kebhinnekaan, penjaga toleransi serta memperkuat persatuan Indonesia.

  Diakhir amanatnya, Presiden Joko Widodo berharap, melalui tangan Polri, negara dapat selalu hadir ditengah masyarakat dalam memberikan rasa aman, mampu membangun keteraturan dan keharmonisan sosial, menjadi tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum serta tidak sekalipun melakukan perbuatan menyimpang dan tercela. Jadilah penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.



Semoga Peringatan Hari Bhayangkara Tahun 2016 ini dapat kita jadikan momentum untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara yang kita cintai, menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Semoga Tuhan yang Maha Esa merestui upaya kita bersama. “Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia” tutup Presiden. (Sumber : Bag Humas Polres Bantul)